Jumat, 09 Januari 2009

The Black Panther


Bila kita membicarakan Sepakbola Portugal, tak lengkap rasanya jika kita tidak membicarakan Eusobio. Di eranya 1960-an, dia adalah predator yang sangat menakutkan. Naluri mebunuh dan teknik bermainnya amat menakjubkan. Tak ayal bila mempunayai empat julukan yang amat mentereng, yaitu The Black Panther, O`Eei (Sang Raja), Black Pearl hingga Los Magricos.
Namun, dia bukan orang asli Portugal. Dia hanyalah orang miskin yang lahir di Mozambik, tepatnya di kota Lourenco Marquez, 25 Januari 66 tahun silam.
Namun saat ia masuk klub Sporting Lourenco Marquez, hidupnya berubah total. Parental klub dari Sporting Lourenco Marquez, menguji bakatnya pada akhir tahun 1960.
Namun ternyata ada armada kapal perompak yang siap membajak Eusebio. Ya, kapal perompak itu bernama Benfica, klub yang merupakan musuh abadi Sporting Lisbon.
Ceritanya, pelatih Benfica kala itu, Bella Guttman mendengar nama Eusebio dari seorang tukang cukur di kota Lisbon. Lalu Guttman meminta informasi kepada pelatih Sao Paulo yang kala itu sedang melakukan tur di Portugal. Sebelum ke Portugal, klub Brazil ini, mengunjungi Afrika. Lalu setelah itu. Setelah itu, Guttman pergi ke Mozambik dan menemui sang calon bintang yang kala itu belum genap berusia 17 tahun itu secara diam-diam.
Setelah ditunggu, akhirnya sang bintang tiba di Lisbon untuk membicarakan kontrak dengan Sporting. Namun, Eusebio mutung pada Sporting. Apa pasal? Ibu Eusebio dilarang ikut ke Portugal oleh klub yang bermarkas di Stadion Jose Alvalade ini. Nah disinilah angin segar berbalik ke Benfica. Mengetahui Eusebio tak senang dengan syarat aqng diajukan Sporting, Benfica langsung menculik dan menyekap pemuda ini di tempat pemancingan di daerah Algavre.
Akhirnya, Eusebio memilih Benfica. Klub ini memperbolehkan ibunya ikut ke Portugal. Dam Benfica memang beruntung mendapatkannya. Dalam debutnya pada tahun 1961, ia langsung mencetak hattrick. Di tahun ini pula ia melakukan debut di Tim Nasional (Timnas) Portugal saat melawan Luxemburg.
Sumbangsinya pada Benfica dan Portugal pun amat besar. Untuk Benfica, ia telah menyumbang 10 titel Liga Super Portugal, Lima kali juara Piala Porugal dan satu title Liga Champion pada tahun 1962.
Sementara untuk Portugal, Eusebio berhasil membawa tim berjuluk Seleccao ini mencapai Semifinal Piala Dunia 1966 di Inggris. Sayang, di semifinal Portugal kalah 2-1 dari tuan rumah. Namun, di pertandingan ini, Eusebio berhasil mencetak satu gol ke gawang Inggris yang dikawal Gordon Banks. Penampilannya kala itu juga amat fenomenal, sehingga rakyat Inggris amat menanjungnya. Bukan hanya itu, patungnya pun dibuat di daerah Madame Tasaud.
Setelah sukses bersama Benfica, pda tahun 1975, ia mencoba peruntungan di North America Soccer League (NASL). Namun Eusebio hanya empat tahun merumput di NASL. Pada tahun 1979, ia bermain di Liga Meksiko bersama klub Monterey sebelum ia kembali dan mengakhiri karier di Portugal bersama klub Beira Mar.

Tidak ada komentar: